Yogyakarta, 22 November 2021 - Bank Mandiri Taspen bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pelatihan literasi keuangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Yogyakarta, 22-23 November 2021. Pelatihan yang mengangkat tema "Pembekalan Purnabakti Bahagia dan Sejahtera di Masa Pensiun serta Edukasi Perbankan oleh Bank Mandiri Taspen bagi ASN 2021" memfokuskan diri pada para ASN yang menjelang pensiun.
Departement Head Kredit Serbaguna Mantap Bank Mandiri Taspen Edo Mochamad mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta pemahaman para ASN tentang perbankan.
"Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana memilih produk perbankan yang sesuai dan apa saja yang diperhatikan terkait syarat-syarat perbankan,” ujar Edo Mochamad.
Pada dasarnya literasi keuangan berguna untuk membebaskan manusia dari buta finansial. Semakin tinggi tingkatan literasi keuangan maka semakin suatu masyarakat melek finansial. Suatu masyarakat dianggap melek finansial apabila ia dapat menggunakan produk keuangan tersebut untuk mencapai stabilitas ekonomi dan keuangan.
Konsekuensi dari buta finansial dapat menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam beban hutang, kredit yang buruk, kebangkuratan, penyitaan perumahan, bahkan penipuan keuangan. Sementara dengan adanya literasi keuangan maka seseorang menjadi lebih mengerti tentang kondisi keuangan yang ideal bagi kehidupan seluruh umat manusia. Jadi menurut Edo Bank Mandiri Taspen berkewajiban untuk mengarahkan para pensiunan dan calon pensiunan untuk memilih produk dan jasa keuangan yang tepat.
"Yang ingin kita capai adalah para peserta dapat diarahkan untuk melakukan pinjaman yang produktif sebagai persiapan pensiunnya jadi tidak hanya bersifat konsumtif. Hal ini dapat kita lihat pada program WMS Bank Mandiri Taspen dengan program Warung Mantap Sejahtera," tandasnya.
Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan, terdapat empat tingkat literasi keuangan. Pertama, literasi keuangan yang paling baik (well literate, 21, 84%) merupakan suatu kondisi di mana seseorang memiliki pengetahuan akan produk dan jasa keuangan secara baik sehingga membuatnya terhindar dari dampak buruk instabilitas keuangan.
Ketiga, tingkat pengetahuan keuangan yang kurang memadai (less literate, 2,06%) adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak memiliki pengetahuan untuk mengetahui fitur, manfaat, hak, dan kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Keempat, tingkat literasi keuangan yang tidak memiliki pengetahuan (not literate, 041%) tentang fungsi dan manfaat serta produk dan jasa dari suatu lembaga keuangan tertentu yang ada.
Tentang Bank Mandiri Taspen
Sampai dengan akhir bulan September 2021 total Asset yang dimiliki Bank Mandiri Taspen di posisi Rp 43,88 triliun. Saat ini Bank Mandiri Taspen mempunyai jaringan kantor sebanyak 432 jaringan yang tersebar di 34 provinsi dengan dukungan 17ribu jaringan mesin ATM Bank Mandiri, LINK dan ATM Bersama.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Errinto Pardede
Corporate Secretary
PT Bank Mandiri Taspen
Jl. Proklamasi No.31 Menteng, Jakarta
Telp: 021-21231772
www.bankmandiritaspen.co.id
Pengumuman Operasional Terbatas
Layanan Weekend Banking
Pengumuman Libur Hari Raya Natal dan Cuti bersama
CSR Bedah Rumah Ibu Sri Sudaryani